Meski digelar secara sederhana dengan panitia inti yang hanya terdiri dari tiga orang Ardan sebagai ketua, Yaya sebagai bendahara, dan Irman sebagai humas acara ini berjalan dengan lancar dan penuh semangat kebersamaan.
Film Sang Kiai dipilih karena mengandung nilai perjuangan dan keteladanan KH. Hasyim Asy’ari dalam memperjuangkan kemerdekaan serta membangkitkan semangat jihad santri dan ulama. Kegiatan ini juga bertujuan menanamkan nilai nasionalisme dan spiritualitas di kalangan generasi muda, terutama santri dan pelajar TPQ.
Antusiasme masyarakat Gudo sungguh luar biasa. Awalnya, panitia hanya menargetkan 100 hingga 200 undangan yang terdiri dari guru TPQ, santri, dan karang taruna se-Kecamatan Gudo. Namun, jumlah hadirin membeludak melebihi perkiraan. Hal ini membuktikan bahwa semangat untuk memperingati Hari Santri sangat tinggi di kalangan masyarakat.
Selain nobar, acara juga diramaikan dengan pembacaan puisi bertema “Proklamasi Hari Santri.” Para peserta menampilkan karya terbaik mereka dengan penuh semangat dan rasa cinta terhadap tanah air serta NU. Ketua panitia Ardan, mengungkapkan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan ini.
Antusiasme masyarakat Gudo sungguh luar biasa. Awalnya, panitia hanya menargetkan 100 hingga 200 undangan yang terdiri dari guru TPQ, santri, dan karang taruna se-Kecamatan Gudo. Namun, jumlah hadirin membeludak melebihi perkiraan. Hal ini membuktikan bahwa semangat untuk memperingati Hari Santri sangat tinggi di kalangan masyarakat.
Selain nobar, acara juga diramaikan dengan pembacaan puisi bertema “Proklamasi Hari Santri.” Para peserta menampilkan karya terbaik mereka dengan penuh semangat dan rasa cinta terhadap tanah air serta NU. Ketua panitia Ardan, mengungkapkan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Kami tidak menyangka antusiasme masyarakat sebesar ini. Dengan tim kecil, kami berusaha maksimal agar acara berjalan sukses. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus menjadi inspirasi bagi generasi muda,” ujarnya.