Pulau yang berbatasan dengan negara Papua Nugini ini merupakan pulau terluar negara Indonesia. Pulau ini berada di Samudera Pasifik dan pulau ini ialah pulau paling timur dari negara Indonesia. Di pulau ini juga didiami oleh suku Sobey. Selain suku Sobey, pulau Liki juga didiami oleh beberapa marga seperti Kiman, Theno, Weirau, Esries dan Morsau.
Pulau ini termasuk dari tiga gugusan kepulauan Kumamba. Untuk menuju pulau ini dapat ditempuh dengan speedboat dengan harga kurang lebih 1,5 juta rupiah untuk tarif pulang pergi. Jaraknya dari arah Sarmi ke pulau ini berkisar 45 menit.
Luas dari pulau ini berkisar 13, 18 km persegi. Terdapat hal unik pada pulau ini yaitu penggunaan istilah Rukun tetangga dalam pengaturan suku yang melekat dengan nama marganya. Penduduk pulau ini juga menganut adat bahwa hanya memperbolehkan mengambil karang yang telah mati untuk pembangunan rumah. Jadi tidak ada satupun penduduk yang berani untuk merusak alam.
Sehingga kearifan lokal pada pulau ini masih terjaga dan tidak dirusak oleh para manusia. Kearifan lokal yang dilestarikan pada pulau ini seperti Bio Lola. Kearifan lokal yang dilakukan oleh penduduk pulau Liki membuat bawah laut menjadi lebih indah dan sumber daya lautnya terjaga keasriannya.
Hal tersebut menjadi daya tarik bagi para pecinta snorkeling dan diving. Tahun 2017, pulau ini dicanangkan sebagai Kampung Iklim. Hal tersebut akan dicanangkan oleh Wakil Bupati Sarmi oleh Bapak Yosina Insaf. Pencanangan ini merupakan inisiatif dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sarmi.
Tujuan dari pencanangan tersebut ialah agar para penduduk di pulau Liki
perlu mendapat perhatian serius mengenai tindakan perlindungan. Beberapa
perlindungan yang dimaksud diantaranya yakni perlindungan dari ancaman
perubahan iklim yang mengalami kenaikan permukaan air laut dan ancaman
akan abrasi.